Setahun telah berlalu.
Berada di sebuah kamar yang dimana semuanya bermula.
Aku masih ingat, betapa lelahnya diriku melewati masa-masa itu.
Aku masih ingat, betapa berat rasanya menjalani itu semua sendirian.
Aku masih ingat, betapa perihnya saat teman-teman yang lain tersenyum bahagia dan bisa bercanda ria sedangkan aku tak ada disana.
Aku masih ingat, betapa gelapnya jalanan yang kulalui itu.
Aku takkan lupa, bahkan tak kuasa untuk melupakannya.
Aku tau, berjuang itu berat. Berjuang untuk bangkit lagi, berjuang untuk menggapai semuanya dari nol lagi, berjuang untuk tetap berdiri tegak walau dihujani segala caci maki dan cemoohan, dan berjuang untuk tetap diam sambil menahan perihnya telinga yang semakin panas akibat hujatan semua orang, dan sebagainya.
Namun aku percaya bahwa aku mampu, karena ALLAH takkan memberikan ujian pada hambaNya melebihi batasnya. Dan Dia memberikan ku berbagai ujian semata-mata sebagai bukti bahwa aku memang pantas naik tingkat, serta ujian ini menempaku agar aku semakin menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih kuat lagi setiap saat.
Dan aku menyadari, ternyata aku bisa melalui itu semua. Ya, aku bisa melaluinya dengan baik karena aku tak berputus asa akan rahmat dan kasih sayangNya.
Aku bersyukur pernah melewati masa-masa sulit dan pahit itu. Dari situlah aku belajar bahwa apa yang ku capai selama ini semuanya membutuhkan kerja keras, komitmen, dan pengorbanan. Ada harga mahal yang harus dibayar. Tentu tak lupa juga dengan do’a dan keikhlasan dalam melewati jalanan itu, serta dukungan dan harapan dari orang-orang yang tulus memberikannya untukku baik itu yang terlihat maupun tidak.
Di sebuah kamar yang kutinggalkan cukup lama.
Walau sekarang penampilannya sudah berubah semenjak aku pergi, namun suasana yang kurasakan masih terasa sangat jelas. Tumpukan buku dan kertas, poster impian dan kalender yang tertempel di almari, mukena dan sajadah, dan jam dinding disana adalah saksi mata yang menyaksikan perjalanan panjangku untuk meraih impianku yang cukup menguras semuanya.
Tak bisa berbuat apa-apa lagi selain terimakasih dan rasa haru yang tak bisa kusembunyikan lagi.
Kini, aku sudah berada di cahaya tujuanku. Namun, ini belum lah selesai.
Karena perjalanan selanjutnya masih dan akan terus berlanjut sampai semuanya selesai dan dipanggil untuk pulang.